بسم الله الرحمن الرحيم

Senin, 03 Maret 2014

BAGIAN KEDUA KAUM SUFI DALAM MEMAHAMI DAN MENGIKUTI KITAB ALLAH SWT.(VI) PEMAHAMAN TENTANG AS-SABIQUN,AL-MUQARRABUN DAN AL-ABRAR DARI PEMAHAMAN IJTIHAD

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- berkata;

"Dan orang-orang yang paling dahulu beriman,merekalah yang paling dahulu (masuk surga).Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah)." (Q.S. Al-Waqi'ah: 10-1).

Kemudian Allah menerangkan kelebihan orang-orang yang dekat dengan Allah dari mereka yang banyak berbakti (al-abrar) dan mereka yang terdepan dalam melakukan kebaikan (as-sabiqun) daripada orang-orang yang tingkatannya lebih rendah:

"Sekali-kali tidak,sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam surga 'Illiyyin.Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?" (Q.S. Al-Muthaffifin: 18-9).

Kemudian Dia berfirman:

"Sesungguhnya orang yang banyak berbuat kebaikan itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga).Mereka (duduk) di atas sofa sambil memandang." (Q.S. Al-Muthaffifin: 22-3).

Allah menerangkan sifat-sifat kemuliaan yang dimiliki oleh al-abrar orang-orang yang banyak berbuat kebaikan) dan kekhususan dengan mendapatkan kenikmatan yang tinggi dan derajat di surga 'Illiyyin.Maka dia berfirman;

"Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan." (Q.S. Al-Mutaffifin: 24).

Yakni bahwa para penghuni surga yang lain diberi minum khamer _ hingga pada firman-Nya:

"Mereka diberi minum dari khamar murni yang disegel (tempatnya)." (Q.S. Al-Mutaffifin: 25).

Sementara itu Allah tidak menjelaskan,bahwa para penghuni surga yang lain diberi minum khamer _ hingga pada firman-Nya:

"Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,(yaitu) mata air yang diminum orang orang-orang yang didekatkan kepada Allah." (Q.S. Al-Mutaffifin).

Allah mengistimewakan al-abrar dari para penghuni surga yang lain dengan minum khamar murni yang tersegel wadahnya.Kemudian Allah mengutamakan minuman al-abrar dari minuman para penghuni surga yang lain dengan adanya campuran yang ada di dalamnya adalah tasnim.Sadangkan tasnim adalah sumber mata air yang diminum oleh orang-orang yang didekatkan kepada Allah (al-muqarrabun) Sehingga minuman yang menjadi keutamaan mereka daripada para penghuni surga yang lain adalah menjadi alasan keunggulan mereka bila dibandingkan dengan minuman al-muqarrabun. Sebab minuman al-abrar bercampur dengan tasnim yang berasal dari sumber mata air yang diminum oleh al-muqarrabun. Sementara minuman al-muqarrabun tidak bercampur apa-apa.

Maka perhatikan isyarat-isyarat di atas.Betapa lembut dan rumitnya pemahaman mereka tentang makna al-muqarrabun. Sebab al-abrar yang menjadi penghuni surga 'Illiyyin mendapat keistimewaan minuman arak murni yang wadahnya masih tersegel,wajahnya cerah karena melihat kehidupan yang penuh nikmat,tempat duduk mereka dari sofa dan minuman mereka dicampur dengan tasnim yang menjadi minuman al-muqarrabun secara terus menerus.

Dari firman Allah swt.tersebut,orang-orang berilmu yang ahli dalam memahami dengan benar telah berijtihad dengan memberikan dua makna:

Pertama,bahwa minuman al-abrar dicampur dengan minuman lain.Sedangkan minuman al-muqarrabun masih murni dan tidak dicampur dengan bahan minuman lain.Sebagaimana firman Allah pada ayat yang lain:

"Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbuat kebaikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur." (Q.S. Al-Insan: 5).

Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dijanjikan kepada mereka:

"Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil." (Q.S. Al-Insan: 17-8).

Kemudian Allah memberikan gambaran lain tentang kenikmatan yang akan diperoleh penghuni surga:

"Dan apabila kamu melihat di sana (surga) niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar." (Q.S. Al-Insan: 20).

Dalam ayat ini Allah mengisyaratkan tentang kenikmatan yang tidak bisa diterangkan sifatnya dengan firman-Nya,[summa ra-aeta na'ima](disana(surga),niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan.) Dia tidak menjelaskan sifat kenikmatan tersebut.Namun tatkala sampai pada akhir kisah Dia berfirman:

"Dan Tuhan mereka memberinya minuman yang bersih." (Q.S. Al-Insan: 21)

Maka setiap kali Allah menyebutkan minuman dan sifat perbuatan yakni minum,maka Allah menyebutkan campuran yang ada dalam minuman mereka.

Namun tatkala Dia berfirman,;

"Dan Tuhan mereka memberinya minuman yang bersih." (Q.S. Al-Insan: 21).ternya Allah tidak menyebutkan campuran yang ada dalam minuman mereka.

Kedua, sumbermata air yang menjadi minuman al-muqarrabun orang-orang yang didekatkan kepada Allah) dicampur dengan mata air yang menjadi minuman al-abrar.

Sehingga dengan demikian al-abrar ( orang-orang yang banyak berbuat kebaikan) mengungguli para penghuni surga yang lain dengan keistimewaan minuman mereka yang dicampur dengan tasnim yang merupakan mata air yang diminum al-muqarrabun.

Ini perbedaan antara al-abrar dengan al-muqarrabun Dan hanya Allah Yang Mahatahu.

Kemudian Allah berfirman:

"Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya." (Q.S. Al-Mu'minun: 62).

Allah menjelaskan,bahwa orang-orang mukmin diberi kemampuan sesuai dengan kadar kekuatan mereka untuk mengurangi hakikat-hakikat ini dan menghadapi berbagai kondisi spiritual.Sebab hakikat-hakikat yang dibawa oleh para nabi a.s.dan orang-orang yang tingkatannya lebih rendah adalah selalu berada dalam lingkup firman Allah Azza wa Jalla:

"Maka bertakwalah kalian kepada Allah menurut kemampuanmu." (Q.S. At-Taghabun: 16).

Tentu tak seorang pun yang berada di luar batas ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita