بسم الله الرحمن الرحيم

Kamis, 30 Januari 2014

بسم الله الرحمن الرحيم

KEDUDUKAN AL-LUMA'dalam ILMU TASAWUF

Dua "Madrasah"(Lembaga Pendidikan)tasawuf yang berpegang teguh pada al-Quran dan Sunnah,dan menjadikan Rasulullah saw.sebagai Imam dan suriteladan.Sementara Kerinduan akan Cinta kepada Allah,ilham spiritual al-Qurani dan contoh mulia akhlak Muhammad dijadikan sebagai metode untuk menempuh ma'rifat,cara dalam merambah "Jalan"Tuhan (suluk) dan tangga untuk bisa "sampai"(wusul) kepada Allah.Dua Madrasah ini telah memberikan kontribusi pada dunia akan spiritual kaimanan yang cemerlang,terjaga dan mendapatkan petunjuk.Dua Madrasah tasawuf ini telah menghadirkan tasawuf Islam yang gemilang.Yang didlamnya terdapat petunjuk dan cahaya.Telah menggariskan jalan yang lurus dan terang,jalan orang-orang yang merendah di hadapan Allah lagi khusyu' dan orang-orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk beribadah.Dimana mereka berusaha menjadikan alam sebagai mihrab-mihrab untuk bermunajat dan taat kepada Allah.Mereka telah menjadikan dari fenomena alam sebagai lembaran lembaran yang dapat bertutur tentang kebenaran dan memberikan inspirasi kejalan yang terang untuk mencapai ridha Allah,taqarrub (mendekatkan diri) kepada-Nya,cinta dan kasih pada-Nya serta hidayah,ilmu dan anugerah-Nya.

Dua Madrasah tersebut merupakan jantung hati dan lisan penjelasnya.Sementara fatwa dan penjelasan tentang metode-metode,kaidah-kaidah,prilaku dan tangga tangga tasawuf selalu dirujuk kepadanya.

Sementara dua Madrasah tasawuf yang memiliki ciri ciri ma'rifat yang sempurna dan jujur,yang bersumber dari al-Quran dan Sunnah.Dimana berbagai"Jalan"menuju Allah tidak menyempal ke berbagai jalan,untuk selamanya sedikit sekali mengakui bualan bualan filsafat,lagu-lagu kebohongan, kalimat-kalimat yang tidak jelas artinya yang telah berusaha masuk wilayah tasawuf dengan tanpa disadari dan berusaha menisbatkan padanya serta berusaha berlindung di balik kata kata "Kerinduan"(syauq)dan rasa cinta yang ada dalam tasawuf itu.

Kedua "Madrasah"tasawuf tersebut,yang pertama adalah aliran tasawuf yang diimami Imam Abu al-Qasim al-Junaid di Baghdad.Dimana Madrasah ini menjadikan masjid sebagai mimbar-mimbar dakwahnya,dan halaqah-halaqah-nya telah dijadikan sebagai "Perguruab Tinggi"yang meluluskan para pakar ilmuan terkenal.Dari mereka bermunculan berbagai buku pokok-pokok ajaran tasawuf,laksana bendera-bendera yang terpancang menjulang yang mengibarkan kalimat-kalimat mereka,yang menjadi jalan yang digariskannya.

Sedangkan Madrasah kedua adalah yang diimani oleh imam Abu Nash as-Sarraj di Naspur.Madrasah ini menjadikan kitab-kitab sebagai mimbar untuk menerangkan dakwahnya,menjelaskan misi (risalah)nya,menyebarkan ilmu pengetahuan dan cita rasanya,ma'rifat dan tangga-tangga nya.

Lembaran-lembaran kitab ini dijadikannya sebagai "Perguruan Tinggi" yang meluluskan para sarjana besar,dan melahirkan khazanah pengetahuan yang abadi yang menjaga kelestarian generasi-generasi Islam.Suatu warisan Islam yang gemilan dan agung.

Tak bisa disangkal,bahwa Abu Nashr as-Sarraj,penulis buku al-Luma' ini adalah seorang penulis Sufi terbesar dan maha guru kaum Sufi secara keseluruhan,tanpa kecuali.

Dibelakangnya berderet nama-nama Ali bin Utsman al-Jalabi al-Hujwiri(w.465 H.),penulis buku Kasyf al-Mahjub,di mana Abu Abdirrahman as-Sulami(w.412 H.),penulis buku Thabaqat as-Shufiyyah pernah menjadi murid al-Hujwiri.Sementara Abdul Karim bin Hawazin Abu-al-Qasim al-Qusyairi(w.465 H.)seorang penulis buku induk tasawuf ar-Risalah al-Qusyairiyyah [edisi Indonesia diterbitkan Risalah Gusti dengan judul Risalatul Qusyairiyah,pent] pernah berguru kepada as-Sulami.

Dengan demikian,tak bisa diragukan lagi bahwa penulis al-Luma'dari Madrasahnya telah melahirkan karangan karangan adi karya yang hingga kini bisa kita nikmati.Ia juga telah memberikan petunjuk pada kita jalan yang lurus dan menjaga dari campur tangan pihak luar yang sengaja diselundupkan dalam ajaran tasawufa.

Madrasah Imam Abu Nash as-Sarraj juga telah melestarikan warisan-warisan tasawuf al-Junaid al-Baghdadi,murid-murid dan orang-orang kepercayaannya.

Akhirnya hanya"Madrasah" as-Sarraj--sepanjang sejarah --yang dijadikan referensi utama.Dimana hamba-hamba Allah yang menginginkan dirinya mencapai ridha-Nya bisa mengambil sinar-sinar petunjuknya.Mereka bisa melakukan pendakian ruhani dengan hati dan kemauan kerasnya ke ufuk paling tinggi,menuju rombongan manusia yang telah menggapai cinta.mereka adalah hamba-hamba Allah yang tidak pernah lelah menyembah Tuhanya,cita rasanya adalah ilmu,kelapangannya adalah cinta kasih.Sedangkan akhlaknya adalah al-Qur'an.

Mereka adalah orang-orang yang menjaga amanah Allah di muka bumi,sekaligus gudang "simpanan"rahasia dan ilmu-Nya dan mahkluk-mahkluk pilihan-Nya,sebagaimana yang dikemukakan as-Sarraj dalam kitab al-Luma'.

Madrasah ini adalah lembaga pendidikan ma'rifat tasawuf yang bersih,dimana para pembawa benderanya adalah as-Sarraj,al-Qusyairi,al-Hujwiri,as-Sulami dan al-Kalabadzi penulis kitab At-Ta'arruf li Madzhabi Ahlit-Tashawwuf.

Madrasah ini adalah madrasah yang dengan sengit melakukan gempuran dan perlawanan terhadap penyimpangan-penyimpangan filsafat atau kedangkalan cita rasa yang disusupkan pada inti ajaran tasawuf Islam yang murni.

Reynold A.Nicholson mengemukakan dalam bukunya at-Tashawwuf al-Islami,

"Oleh karenanya kita dapatkan para penulis tasawuf terdahulu berulang kali mengingatkan agar selalu berhati-hati dan waspada untuk tidak terjatuh dalam ajaran Wahdah al-Wujud.Mereka juga berulang kali mengemukakan pendapatnya,bahwa'Sesungguhny Allah berbeda sama sekali dengan makhluk-makhluk-Nya.Sementara kebersambungan apa pun dengan-Nya yang dinyatakan bahwa ia menyatu dengan Dzat-Nya adalah suatu kekufuran dan kesesatan'."

Memang tidak bisa dibantah lagi-dan tak perlu diperdebatkan--bahwa tasawuf Islam sejak awal munculnya telah diuji dan ditimpa banyak bencana -- sebagaimana yang menimpa ajaran-ajaran Islam secara keseluruhan--dengan adanya campurtangan pihak luar yang sengaja menyelundupkannya,di mana mereka mengatas namakan tasawuf,padahal sangat jauh dari tasawuf Islam yang sebenarnya,baik secara prilaku maupun ucapannya.

Oleh sebab itu,kita dapati bahwa para tokoh Sufi(imam tasawuf )sejak abad ke tiga Hijriyah dengan gencar memberi peringatan tentang masuknya ajaran-ajaran yang tidak benar dalam ajaran Islam.Dan salah seorang yang paling dan paling gencar melakukan peringatan tersebut adalah Imam Syekh Abu Nashr as-Sarraj.

As-Sarraj dalam mukadimah kitab al-Luma' mengatakan,"Perlu anda ketahui,bahwa dizaman kita ini telah banyak orang yang berusaha membahas dan memperbincangkan ilmu-ilmu kelompok ini (ilmu tasawuf ).Banyak juga di antara mereka yang menyerupai para Sufi,berusaha memberi isyarat dan jawaban tentang permasalahannya.Masing masing dari mereka menisbatkan pada dirinya suatu kitab yang memperindahnya dan kata-kata indah yang mereka susun secara baik.Padahal mereka bukanlah orang yang ahli di bidangnya.Sebab para pendahulu dan syekh Sufi awal yang membincangkan masalah-masalah tasawuf,memberi isyarat-isyarat dan berbicara dengan berbagai hikmah hanyalah mereka yang telah memutus ketergantungannya pada makhluk,mematikan hawa nafsu dengan perjuangan spiritual(mujahadah),latihan spiritual(riyadhah),pertempuran spiritual(munazalah),suka cita (wajd)dan amat berkeinginan (ihtiraq).Kemudian dengan segera dan penuh rindu memutus semua hal sekecil apa pun yang merintangi kedekatan mereka dengan Allah sekalipun hanya sekejap mata.Mereka melakukan dengan persyaratan ilmu pengetahuan,kemudian mengamalkannya dan sekaligus merealisasikan dalam tindakanya.Sehingga mereka menggabungkan antara ilmu,hakikat dan amal."

Dengan demikian,sebenarnya orang-orang yang berusaha membahas dan memperbincangkan ilmu tasawuf dan semua persoalannya,serta orang-orang yang menyerupai para Sufi yang ikut campur tangan namun tertutup oleh tabir itu telah banyak muncul dalam dunia tasawuf sejak beberapa abad permulaan Islam.

Sementara itu,Syekh Abu Nashr as-Sarraj adalah salah serang ulama yang selalu mengingatkan untuk selalu waspada terhadap mereka dan memberikan isyarat-isyarat tentang siapa mereka.Kemudian dia meletakan kaidah-kaidah ilmu tasawuf yang sangat berharga.

Para ulama Sufi adalah mereka yang tekun mencari ilmu,mengamalkannya kemudian sanggup merealisasikan dalam tindakan mereka secara hakiki.Sehingga dengan demikian mereka memadukan antara ilmu,amal dan hakikat.

Oleh karena itu--sepanjang sejarah--para Sufi yang hakiki adalah para figur bagi keagungan akhlak dan spiritual,dan menjadi contoh kesempurnaan dalam beribadah dan keimanan.Berbagai teladan yang menjulang tinggi pada ufuk ilmu dan ma'rifat.

Sebagai mana dikatakan oleh Louis Massignon,"Sesungguhnya para tokoh ahli ma'rifat Sufi Islam terkamuka,selalu menjadi suri teladan yang memberikan pada kita suatu gambaran yang dinamis bagi para pemikir besar dalam Islam."

Filsuf dan sekaligus penyair Islam Muhammad Iqbal mengatakan,"Sesungguhnya Islam dalam pandangan kaum Sufi telah memberikan suatu corak keindahan dan kesempurnaan,kemanusiaan dan persaudaraan yang tinggi yang tidak ditemukan dalam keislaman para ahli fiqih dan teologi."

Kitab al-Luma' adalah kitab induk utama dalam sejarah tasawuf Islam yang memuat berbagai hal yang dinilai sangat khusus yang kami kira ta terdapat dalam buku-buku keruhanian Islam yang lain.

Kitab ini merupakan referensi tasawuf Islam paling awal.Lebih dari itu,ia merupakan referensi terbesar,terpercaya,paling lengkap materinya dan paling murni ajaran-ajarannya,baik mengenai subtansi maupun lafalnya.

Dari materinya yang melimpah inilah,seluruh orang yang berusaha menulis sejarah tasawuf mengambil sari-sarinya.Dan lewat metode-metode dan kaidah-kaidah serta bab-babnya,berbagai pena mengalirkan tintanya untuk menyuguhkan pada kita tentang ilmu tarekat dan orang-orang yang terlibat di dalam nya.

Kitab ini adalah kitab sejarah,madrasah ilmu pengetahuan,jalan cita rasa,pelita penunjuk jalan bagi para salik(orang yang merambah "Jalan" Tuhan),pengajar para ulama.Atau sebagaimana yang dikatakan R.A. Nicholson,"Kitab ini adalah'Perguruan Tinggi'yang meluluskan para 'sarjana'terkenal dari kaum Sufi yang murni dan jujur."

Kitab al-Luma dalam setiap huruf yang ada di dalam nya mengarah pada maksud dan tujuan tertentu serta keinginan kuat.

Yaitu tujuan dalam menentukan kaidah-kaidah dan dasar-dasar tasawuf yang bersih yang mengekspresikan tentang spiritual al-Qur'an dan esensi-esensi as-Sunnah,pokok-poko ajaran akhlak dan keimanan yang berdasarkan pada nilai spiritual perbuata Rasulullah.saw dan petujuk beliau.

Pokok-pokok ajaran yang mencakup segala aspek kehidupan,sehingga muncul cahaya terang,melepaskan ruh,muncul cinta,dan kedalaman rasa kesucian.Perasaan dekat dengan Allah.Kedekatan dalam rasa cinta,sekaligus kesaksian secarta cita rasa dan cinta pula...Jika engkau ta sanggup melihat-Nya,akan tetapi Dia selalu melihatmu.

Pokok-pokok ajaran di mana kalimat-kalimat Allah yang menggambarkan bahwa umat Islam adalah umat paling baik yang dilahirkan untuk umat manusia dapat teraktualisasi.

Ternyata Syekh Abu Nashr as-Sarraj dalam kitab al-Luma' telah menggambarkan pada kita dengan indang tentang pokok-pokok ajaran tersebut.Ia berusaha menerangi nilai spiritual dan kehidupan dalam cakrawalanya, yang didukung dengan dalil-dalil al-Qur'an dan Sunnah serta dalil-dalil ilmiah dan dzauqiyah(perasaan hati)dengan maksud untuk memberikan yang terbaik dalam tulisannya.

Ia berusaha menerangkan dalam format yang sempurna,ringkas namun komprehensif,tentang kesalahan-kesalahan yang di lakukan oleh orang-orang yang menempuh "Jalan"Tuhan(salik),baik karena niat jelek ataupun dengan tujuan baik.

Oleh karenanya,Syekh Abu Nashr as-Sarraj memiliki kelebihan yang banyak dari berbagai segi.Ia adalah seorang alim di bidang ilmu jiwa,seorang bijak-bestari rabbani,dan sanggup melihat dengan ketajaman mata hati yang menembus rahasia-rahasia yang tersimpan dalam dada dan bersitan-bersitan hati.Sebagaimana ia juga menyelusup ke berbagai ma'rifat yang paling rumit dan kelembutan cita rasa.Sehingga ia mampu menyingkap kesalahan para ahli ibadah,kekacauan para ahli zdikir,kepalsuan para pecinta Tuhan,bisikan jahat orang-orang berprilaku zuhud.Dimana hal-hal tersebut merupakan batu rintangan yang sangat berbahaya dalam menempuh jalan tasawuf yang benar.

Dengan demikian tampaklah pada kita wajah tasawuf Islam sebagaimana yang ada dalam al-Qur'an,dan sebagaimana yang digambarkan dalam di tujukan oleh Rasulullah.saw. Serta yang dialami oleh para tokoh terkemukanya,di mana mereka adalah makhluk pilihan Allah dan kaum terpilih dari hamda-Nya,khazanah-khazanah ilmu dan ma'rifat,ilmu syariat dan cita hakikat,serta limpahan karunia rabbani yang didalamnya banyak manusia pilihan Allah belajar dengan setia.

Itulah kitab al-Luma'.Atau dengan ungkapan yang lebih tepat;itulah sebagian apa yang bisa kami apresiasikan dari kitab al-Luma' sebagai isyarat kecil dari nilai besar yang terkandung dalam kitab ini.Sebab,setiap pengantar tentang al-Luma' tidak akan sanggup memenuhi hak-haknya dan tidak akan menggambarkan kebesarannya secara sempurna.Itu pun tidak akan mampu menggambarkan ilmu yang dikandungnya serta cita rasa yang dimuatnya.

Karena sesungguhnya buku ini adalah "Universitas"yang meluluskan "sarjana-sarjana"besar dan terkemuka.Sebuah" Perguruan Tinggi"yang tidak bisa digambarkan nilainya,kecuali oleh mereka yang ikut menempuh metode yang digariskan dan hidup dalam lembaran-lembarannya... dan itu adalah risalah (tugas)Anda wahai para pembaca yang budiman

<<<-lawas-&&-lanjutan->>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita