بسم الله الرحمن الرحيم

Kamis, 30 Januari 2014

8 MERASA CUKUP (KAYA)

   8
MERASA CUKUP (KAYA)

Al-Junaid -- rahimahullah -- ditanya,

"Apa yang paling sempurna? Merasa cukup dengan Allah swt. atau merasa butuh kepada Allah Azza wa Jalla?"

Ia menjawab,

"Merasa butuh kepada Allah Azza wa Jalla secara otomatis mengharuskan merasa cukup dengan-Nya.Apa bila merasa butuh kepada Allah swt.itu sudah benar,maka merasa cukup dengan-Nya akan menjadi sempurna.Oleh karenanya tidak bisa ditanyakan, 'Mana yang paling sempurna diantara dua kondisi tersebut?' Sebab keduanya merupakan dua kondisi yang saling menyempurnakan.Barang siapa menjadikan segala kebutuhannya kepada Allah swt. dengan benar maka ia akan menjadikan rasa cukupnya dengan Allah swt. juga dengan benar."

Yusuf bin al-Husain -- rahimahullah -- pernah ditanya,

"Apa ciri merasa cukup?"

Ia menjawab,

"Yaitu orang yang merasa cukupnya karena agama,dan bukan kerena dunia."

Di tanyakan,

"Kapan orang kaya itu dipuji dalam kekayaannya?"

Ia menjawab,

Jika orang tersebut mendapatkan sesuatu melalui jalurnya,tidak menghalangi hak orang lain,dalam usaha ia saling membantu kebaikan dan takwa,tidak saling membantu perbuatan dosa dan permusuhan,hatinya tidak tergantung kepada harta melainkan hanya kepada Allah swt.,tidak bersedih karena kehilangan,tidak senang karena memiliki,dalam kecukupannya ia selalu membutuhkan Allah Azza wa Jalla,dalam kefakirannya ia merasa cukup dengan Allah swt. Ia merupakan 'gudang penyimpanan' dari gudang-gudang Allah swt. Sehingga kecukupannya adalah karena yang bermanfaat untuknya dan tidak mencelakakannya.Jika ia termasuk orang yang mempunyai sifat-sifat seperti itu,maka ia termasuk orang yang beruntung dan akan masuk surga setelah orang-orang fakir dengan tenggang waktu lima ratus tahun,sebagaimana sabda Rasulullah.saw.

'Orang-orang fakir dari umatku akan masuk surga lebih dahulu daripada orang-orang kaya dengan tenggang waktu lima ratus tahun(setengah hari di akhirat)'".

Amar bin Utsman al-Makki -- rahimahullah -- ditanya tentang kekayaan yang mengumpulkan kekayaan,maka ia menjawab,

"Ialah ketidak butuhan terhadap kekayaan.Sebab bila Anda merasa cukup dengan kekayaan,berarti anda membutuhkannya karena kekayaan (kecukupan)Anda.Tapi jika anda merasa cukup dengan Allah semata,dan tidak merasa cukup dengan kekayaan berarti Anda tidak butuh kekayaan dan selain kekayaan".

Al-Junaid -- rahimahullah -- berkata,

Jiwa yang telah dimuliakan Allah dengan hakikat kekayaan,maka segala kebutuhan itu akan hilang."

lanju pada judul berikut

KEFAKIRAN

klik untuk kembali kepada laman Pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita