بسم الله الرحمن الرحيم

Rabu, 19 Februari 2014

.IV.BERBAGAI KONDISI SPIRITUAL (AL-AHWAL) 1.MURAQABAH,HAKIKATNYA DAN SIFAT-SIFAT PARA PELAKUNYA

Muraqabah adalah kondisi spiritual (hal) yang mulia.Allah swt.berfirman dalam al-Qur'an;

"Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu." (Qs. Al-Ahzab: 52).

Dan firman-Nya;

"Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qs. Qaf: 18).

Dan firman-Nya:

"Apakah mereka tidak mengetahui,bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan hati mereka,dan bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala yang gaib?." (Qs. At-Taubah: 78).

Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwa beliau pernah bersabda:

"Beribadahlah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu." (Hr. Muslim)

Adapun muraqabah bagi seorang hamba adalah pengetahuan dan keyakinannya,bahwa Allah swt.selalu melihat apa yang ada dalam hati nuraninya dan Maha Mengetahui.Maka dalam kondisi demikian ia terus meneliti dan mengoreksi bersitan-bersitan hati atau pikiran-pikiran tercela yang hanya akan menyibukkan hati sehingga lupa untuk mengingat Tuhannya.

Sebagaimana dikatakan Abu Sulaiman ad-Darani _ rahimahullah,;

"Bagaimana ada sesuatu dalam hati yang bisa disembunyikan dari Penglihatan-Nya! Sementara apa yang terbersit di dalam hati adalah Dia yang meletakkan di dalamnya.Maka apakah mungkin apa yang datang dari-Nya tersembunyi dari pantauan-Nya?"

Al-Junaid berkata,;

"Ibrahim al-Juri pernah berkata kepadaku,'Wahai anak muda!! Sungguh engkau mengembalikan niatmu kepada Allah meskipun hanya seberat atom (dzarrah) adalah lebih baik daripada segala yang bisa tersentuh sinar matahari'".

Al-Hasan bin Ali ad-Damighani _ rahimahullah _ berkata,;

"Engkau wajib menjaga rahasia-rahasia hatimu,sebab dia (Allah) selalu melihat hati nurani."

Orang-orang yang muraqabah dibedakan menjadi tiga tingkatan;Pertama adalah sebagaimna yang dikemukakan oleh al-Hasan bin Ali di atas,dimana tingkatan ini adalah tingkatan kondisi spiritual para pemula dalam muraqabah.

Tingkatan kedua adalah sebagaimana yang diceritakan dari Ahmad bin 'Atha' _ rahimahullah _ yang mengatakan,;

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang selalu muraqabah kepada al-Haq dengan al-Haq dalam kefanaan apa yang selain al-Haq dan mengikuti sang Nabi saw.dalam segala perbuatan,akhlak dan adab beliau."

Adapun tingkat ketiga adalah tingkatan orang-orang besar.Mereka selalu muraqabah kepada Allah swt.dan memohon kepada-Nya dan orang-orang khusus dengan tidak menyerahkan mereka dalam segala kondisi spiritualnya kepada seorang pun.Sebab Dialah Yang menguasai dan melindungi segala urusan mereka.Allah swt.berfirman;

"Dan dia melindungi orang-orang yang saleh". (Qs. Al-A'raf: 196).

Ibnu 'Atha' _ rahimahullah _ berkata kepada sebagian orang-orang bijak khurasan yang telah termakan oleh kebodohan dan melakukan cara-cara asketisisme (taqasysyuf),"Tidakkah Anda tahu bahwa apa yang selalu Anda lakukan dengan tubuhmu adalah kotoran jika Anda sejajar dengan apa yang Anda lihat dengan hatimu? Dan apa yang Anda lihat dengan hatimu adalah sesuatu yang tak berarti jika disejajarkan dengan apa yang Anda jaga dan pantau dengan rahasia hati Anda! Maka hendaklah Anda senantiasa muraqabah tersebut adalah lebih baik daripada amal dan ibadah yang selalu Anda lakukan."

Sementara itu muraqabah mengharuskan qurbah (kedekatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita