بسم الله الرحمن الرحيم

Rabu, 19 Februari 2014

.III.BERBAGAI KEDUDUKAN SPIRITUAL (AL-MAQAMAT) 1 TOBAT

Abu Ya'qub Yusuf bin Hamdan as-Susi _ rahimahullah _ berkata,"Kedudukan spiritual (maqam) pertama dari berbagai kedudukan spiritual yang harus ditempuh orang-orang yang mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah adalah tobat."

Sementara itu as-Susi pernah ditanya tentang tobat,maka ia menjawab,"Tobat adalah kembali dari segala sesuatu yang dicela oleh ilmu (syariat) untuk menuju pada apa yang dipuji oleh ilmu."

Sahal bin Abdullah ditanya tentang tobat,maka ia menjawab,"Tobat adalah hendaknya jangan melupakan dosa Anda."

Tetapi al-Junaid ketika ditanya tentang tobat justru mengatakan,"Tobat adalah melupakan dosa Anda."

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- menjelaskan:Jawaban as-Susi tentang tobat adalah dimaksudkan untuk tobatnya para "murid",orang-orang yang pada tahap mencari dan baru pada tahap awal dalam merambah jalan Allah.Dimana mereka pada suatu saat punya nilai positif,tapi kadang disaat yang lain terhadang oleh sesuatu yang merugikannya.

Adapun jawaban al-Junaid, bahwa tobat adalah melupakan dosa,merupakan jawaban tobat orang-orang yang sanggup mencapai kebenaran hakiki (al-mutahaqqiqin).Dimana mereka tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka,karena hati mereka telah dikuasai oleh Keagungan ALLAH SWT.dan kontinuitas mengingat-Nya.

Ini sebagaimana yang pernah ditanyakan pada Ruwaim bin Ahmad _ rahimahullah - tentang tobat.Lalu ia menjawabnya,"Tobat adalah dari tobat."

Sebagaimana Dzun-Nun al-Misri _ rahimahullah _ ketika ditanya tentang tobat,maka ia menjawab,"Tobatnya orang-orang awam adalah tobat dari dosa,sedangkan tobatnya orang-orang khusus (khawas) adalah tobat dari kelalaian mereka untuk mengingat Allah."

Adapun bahasa ungkapan orang-orang ahli ma'rifat,mereka yang sanggup menghayati al-Haq dan orang-orang kelas paling khusus (khawashul-khawash) dalam mengungkapkan makna tobat adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu al-Husain an-Nuri _ rahimahullah _ ketika ditanya tentang tobat.Dimana ia mengatakan,"Tobat ialah hendaknya Anda bertobat dari segala sesuatu selain Allah."

Dan inilah yang diisyaratkan oleh Dzun-Nun al-Misri bahwa,"Dosa-dosa kaum yang didekatkan dengan Allah (al-muqarrabun) adalah kebaikan orang-orang yang banyak berbuat baik (al-abrar)."

Sebagaimana juga dikatakan bahwa,"Riya'(pamer)nya orang-orang arif adalah tingkatan keikhlasan para 'murid'(pemula)." Sebab keikhlasan para murid adalah suatu tingkatan yang digunakan untuk mendekatkan diri orang yang arif kepada Allah di saat memulai dan menuju kepada-Nya dengan cara melakukan ketaatan.Ketika semua itu memungkinkan,dan sanggup merealisasikannya,lalu dipenuhi oleh sinar-sinar hidayah,diberikan perhatian dan perlindungan-Nya,sanggup menyaksikan keagungan Tuannya dengan mata hatinya,merenungkan ciptaan Sang Penciptanya,mendahulukan kebaikannya,maka ia akan bertobat untuk tidak melihat dan memperhatikan pada ketaatan,kebaikan,amal-amal dan pendekatan diri kepada Tuhannya ketika mau dan akan memulainya.Maka dengan demikian ada dua tipe hamba yang bertobat,dimana masing-masing berbeda dengan yang lain:Pertama,orang yang bertobat dari segala dosa dan kesalahan.Sedangkan yang kedua adalah orang yang bertobat dari ketergelinciran dan kelalaian,dan bertobat dari melihat kebaikan dan ketaatan yang ia lakukan.Sehingga tobat akan mengharuskan wara' (menjaga diri dari syubhat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita