بسم الله الرحمن الرحيم

Sabtu, 22 Februari 2014

(6).SYAUQ (KERINDUAN)

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- berkata:Syauq (kerinduan) adalah kondisi spiritual yang mulia.Diriwayatkan dari Rasulullah.saw.bahwasanya beliau bersabda:

"Ingatlah,apakah tidak ada seorang yang merindukan surga? Surga - demi Tuhan Pemilik Ka'bah _ adalah kebun bunga semerbak keharuman yang bergoyang sungai yang mengalir dan istri yang cantik."

Rasulullah.saw.pernah mengungkapkan dalam doanya;

"Saya memohon kepada-Mu (ya Allah) nikmat menatap Wajah-Mu Yang Mulia dan rindu untuk bertemu dengan-Mu" (Hr. An-Nasai dan al-Hakim, dari 'Ammarah)

Kenikmatan melihat Wajah Allah swt.adalah di akhirat nanti,sedangkan rindu untuk bertemu dengan-Nya adalah sewaktu di dunia.

Juga diriwayatkan,"Barangsiapa merindukan surga,maka ia akan segera melakukan kebaikan." (Hr. Ibnu Hibban dengan sanad dha'if dari Ali bin Abi Thalib).

Diriwayatkan pula:

"Surga merindukan tiga orang, yaitu:Ali,Ammar dan Salman r.a." (H.r. Tirmidzi dan ath-Thabrani dari Anas).

Syauq (kerinduan) seorang hamba adalah kejenuhan untuk tetap tinggal di dunia,karena ia sangat rindu untuk bertemu dengan Sang Kekasihnya.

Sebagian kaum Sufi ditanya tentang kerinduan,lalu ia menjawab, "Syauq adalah meluapnya rasa cinta dalam hati ketika Sang Kekasih disebut."

Sebagian yang lain mengatakan, "Syauq adalah api Allah yang dinyalakan dalam hati para wali-Nya,sehingga membakar pikiran,keinginan,bisikan-bisikan jiwa dan kebutuhan yang ada dalam hati mereka."

Al-Jariri _ rahimahullah _ berkata,"Andaikan dalam kerinduan tidak ada kenikmatan tentu tak seorangpun sanggup memikul risiko bahaya."

Abu Said al-Kharra _ rahimahullah _ berkata, "Rasa cintanya telah memenuhi kalbunya. Maka mereka melalang buana dengan Allah, dan mereka bergegas menuju kepada-Nya karena gejolak rindunya. Duhai manusia yang rindunya membara pada Tuhannya.Mereka tak punya lagi tempat berteduh dan mengadu selain pada-Nya."

Orang-orang yang rindu kepada Allah dibedakan menjadi tiga kondisi:

Di antara mereka ada yang merindukan pahala,kemuliaan (karamah), keutamaan dan ridha yang dijanjikan Allah kepada para wali (kekasih)-Nya.

Ada pula yang merindukan Kekasihnya semata.Sebab cintanya sangat membara dan jenuh untuk tetap tinggal di dunia,maka ia sangat rindu untuk bisa bertemu dengan-Nya.

Ada pula yang menyaksikan kedekatan Tuhannya,sehingga ia merasakan kehadiran-Nya dan tidak pernah hilang (gaib).Akhirnya hati merasakan nikmat dengan mengingat dan menyebut-Nya.

Ada yang mengatakan,bahwa orang yang rindu itu hanya kepada yang gaib,Sementara Dia senantiasa hadir dan tidak pernah hilang (gaib).Maka dengan kerinduan itu ia tidak lagi melihat pada kerinduan.Akhirnya ia menjadi orang yang merindukan sesuatu tanpa kerinduan.Sementara dalil-dalilnya hanya bisa diterangkan oleh orang yang mengalaminya.Ia tidak bisa menerangkan dirinya dengan kerinduan.

Sementara itu kerinduan akan melahirkan uns (suka cita).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita