بسم الله الرحمن الرحيم

Rabu, 19 Februari 2014

4.KHAUF (TAKUT)

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- rahimahullah berkata;Kondisi spiritual khauf (rasa takut) ini sengaja kami sebutkan bersama dengan mahabbah(rasa cinta).Sebab kondisi spiritual qurbah (kedeatan) akan mengakibatkan dua kondisi spiritual:khauf dan mahabbah.

Ada diantara mereka yang rasa takut (khauf)nya menguasai hatinya karena ia melihat kedekatan Allah dengannya.Tapi ada pula diantara mereka yang hatinya dikuasai rasa cinta (mahabbah).Hal itu terjadi sesuai dengan pembenaran (tasdiq), hakikat keyakinan dan rasa takut (khasyyah) yang dibagikan Allah dalam hati hamba-Nya.

Kondisi spiritual ini terjadi karena dibukakan bermacam-macam kegaiban.Jika dalam kedekatan dengan Tuhannya,hatinya menyaksikan Kebesaran,Keagungan dan Kekuasaan-Nya maka hal itu akan mengakibatkan ia takut,malu dan gemetar.Jika dalam kedekatan dengan Tuhannya,hatinya menyaksikan Kelembutan Tuhannya,keqadiman Kasih Sayang-Nya,Kebaikan yang telah diberikan kepeadanya dan Cinta-Nya,maka hal ini akan mengakibatkan rasa cinta,kerinduan,kegelisahan,cinta yang membara dan bosan untuk tetap hidup.Ini semua terjadi kerena Ilmu,Kehendak dan Kekuasaan-nya.Itula Kekuasaan. DzatYang Mahaagung lagi Maha Mengetahui.

Rasa takut (khauf) dibedakan menjadi tiga macam:Dimana salah satunya Allah swt.telah menyebutkan dalam al-Qur'an tentang rasa takut yang dibarengi keimanan.Sebagaimana firman-Nya;

"Oleh karena itu janganlah kalian takut pada mereka,tetapi takutlah pada-Ku,jika kalian benar-benar orang beriman."(Qs. Ali Imran: 175).

Ini adalah rasa takutnya orang-orang mulia (kelas tinggi).Dan Allah berfirman:

"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhanya ada dua surga (untuk manusia dan jin)." (Qs. Ar-Rahman:46).

Ini adalah rasa takutnya orang-orang kelas menengah.Allah swt.juga berfirman;

"Mereka takut pada suatu hari (dimana pada hari itu )hati dan penglihatan menjadi goncang." (Qs.an-Nur:37).

Sedangkan yang terakhir ini adalah takutnya orang-orang awam.Dimana mereka ada yang takut murka dan siksa Allah,sebagaimana yang disebutkan pada

Qs.an-Nur:37.
Mereka ini adalah orang-orang awam dimana rasa takut mereka dicerminkan pada kegelisahan dan kegoncangan hati mereka karena mengetahui betapa Adikuasa-Nya Dzat Yang disembahnya.

Adapun kaum menengah,rasa takut mereka adalah rasa takut terputusnya hubungan dengan Allah dan tercemarnya kejernihan ma'rifat.

Asy-Syibli _ rahimahullah _ ditanya tentang khauf (rasa takut),maka ia menjawab,"Anda takut kalau Dia tidak menyerahkan kepa Anda."

Sebagaimana pula yang diceritakan oleh Abu Said al-Kharraz _ rahimahullah _ dalam suatu ucapannya,;

"Saya pernah mengutarakan masalah khauf (takut) kepada sebagian orang-orang arif.Lalu ia berkata kepada saya,'Saya ingin melihat seseorang yang mengerti tentang apa makna takut kepada Allah?" Lalu ia berkata, 'Sesungguhnya sebagian besar orang-orang yang takut adalah takut pada diri mereka dari ancaman Allah.Sebab mereka merasa kasihan pada diri mereka dan berbuat untuk menyelamatkan diri mereka dari perintah Allah Azza wa Jalla'".

Ibnu Khubaiq _ rahimahullah _ berkata, "Orang yang takut dalam pandangan saya adalah sesuai dengan kebijakan waktu:Maka suatu saat makhluk itu merasa takut dan disaat yang lain ia merasa aman."

Al-Qanad _ rahimahullah - berkata,"Tanda rasa takut ialah tidak memberikan alasan pada dirinya dengan kata-kata 'semoga' atau 'akan'."

Sebagian kaum Sufi yang lain mengatakan, "Tanda rasa takut kepada Allah ialah terombang-ambingnya hati dan sangat panik karena takut dari ancaman Allah."

Ibnu Khubaiq _ rahimahullah _ mengatakan,"Orang yang takut menurut saya adalah orang yang takut pada dirinya sendiri lebih besar daripa takut pada syetan."

Adapun tingkatan khusus dari orang-orang yang takut,maka rasa takut mereka ialah sebagaimana yang dikatakan Sahl bin Abdullah _ rahimahullah,;

"Andaikan hanya seberat atom dari rasa takut orang-orang yang takut ini dibagikan kepada penduduk bumi niscaya seluruh penduduk bumi akan bahagia."

Kemudian ia ditanya,;

"Maka sebesar apa takut yang ada pada mereka?" Ia menjawab,"Seperti besarnya gunung."

Ibnu al-Jalla berkata,;

"Menurut saya orang takut,merasa takut kalau sampai mereka terputus hubungan dengan Allah.Sementara orang-orang kelas bawah (orang-orang kecil) merasa takut akan siksa Allah.Rasa takut orang-orang besar itu lebih memastikan.Sebab selama dalam jiwa masih ada sisa-sisa kepentingan nafsu,maka dia belum sampai pada tingkatan orang yang berbuat baik (muhsin) meskipun dia menyatakan diri menyerah dan tunduk sepenuhnya."

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- mengatakan;Yang dimaksud dengan kepentingan-kepentingan nafsu ialah usaha untuk mengatur,mengaku dan melihat pada ketaatan yang dilakukannya.

Sementara itu raja'(penuhharap) akan selalu bersamaan dengan khauf (rasa takut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita