بسم الله الرحمن الرحيم

Sabtu, 22 Februari 2014

5. RAJA' (HARAPAN)

Syekh Abu Nashr as-Sarraj -- rahimahullah -- berkata;Raja' (penuh harap) adalah kondisi spiritual yang mulia.Allah berfirman:

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu (yaitu)bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah,(kedatangan) hari Kiamat dan banyak berdzikir (mengingat) Allah"(Qs. Al-Ahzab:21)

"Dan mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan siksa-Nya." (Q.s. Al-Isra': 57)

Dan firman-Nya di ayat lain:

"Barangsiap berharap untuk bertemu Tuhannya, maka hendaklah ia beramal saleh dan tidak mempersekutukan dengan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhan-Nya."(Q.s. Al-Kahfi: 110).

Para ulama menafsirkan kata,"bertemu Tuhannya" maksudnya adalah mengharapkan pahala dari Tuhannya.

Rasulullah.saw.bersabda,"Andaikan khauf (rasa takut) dan raja' (penuh harap) seorang mukmin ditimbang,tentu keduanya akan berimbang". (Ini bukan Hadis,melainkan hanya ucapan ulama Salaf yang saleh.As-Syusuti mengatakan,bahwa Abdullah bin Ahmad telah meriwayatkan dalam bab Zawa'id,dari Tsabit al-Banani).

Sebagian kaum Sufi mengatakan, "Khauf dan raja' sayap amal,dimana amal tidak akan bisa terbang kecuali dengannya."

Abu Bakar al-Warraq berkata, Raja' itu adalah hiburan dari Allah yang diberikan dalam hati orang-orang yang memiliki rasa takut.Sebab andaikan tidak ada hiburan tersebut tentu jiwanya akan hancur dan akalnya akan linglung."

Raja' (penuh harap) dibedakan menjadi tiga tingkatan:

Pertama,berharap kepada Allah (fillah).
Kedua,berharap keluasan rahmat Allah.
Ketiga,berharap pahala Allah. 

Berharap pahala Allah dan keluasan-Nya adalah tingkatan untuk seorang hamba (murid) yang berkeinginan merambah "Jalan" Allah.Dimana ia telah mendengar bahwa Allah menjanjikan pemberian dan anugrah,kemudian ia mengharapkannya.Ia pun tahu bahwa kemurahan hati,Kemuliaan dan kedermawanan adalah termasuk dari sifat-sifat Allah swt.,sehingga hatinya merasa senang dan optimis kepada Dzat Yang bisa diharapkan untuk mendapatkan Kedermawanan dan Keutamaan-Nya.

Sebagaimana diceritakan dari Dzun-Nun al-Mishri - rahimahullah _ dimana ia pernah berdoa;

"Ya Allah, sesungguhnya keluasan rahmat-Mu lebih bisa kami harapkan daripada amal-amal kami.Ketergantungan kami pada ampunan-Mu lebih bisa kami harapkan daripada siksa-Mu kepada kami."

Sementara sebagian kaum Sufi berdoa:

"Tuhanku,Enkau Mahalembut kepada orang yang bermaksud kepada-Mu dalam keinginannya,dan berharap kepada-Mu dalam segala bencana yang menimpanya.Wahai Dzat yang menjadi ujung harapan orang-orang yang berhap.Berilah kami harapan sesuatu yang menyenangkan dengan segera untuk mengantarkan kami pada tempat-tempat untuk meneguk kesenangan (ridha)-Mu dan mengantarkan kami untuk dekat dengan-Mu."

Orang yang berharap kepada ALLAH SWT.adalah seorang hamba yang sanggup mengaktualisasikan harapannya kepada Allah secara hakiki.Maka ia tidak berharap apa pun dari Allah selain berharap Allah swt.semata.

Sebagaimana yang pernah ditanyakan kepada asy-Syibli _ rahimahullah - tentang makna raja' maka ia menjawab, "Raja' ialah Anda berharap kepada-Nya agar tidak ada sesuatu pun selain Dia yang memutuskan Anda dengan-Nya.

Dzun-Nun al-Mishri _ rahimahullah _ bercerita,"Ketika aku sedang berjalan di sebagian lembah,ternyata ada seorang perempuan menemuiku.Perempuan itu bertanya kepadaku,'Siapakah engkau?' Aku pun menjawab, 'Aku adalah orang asing.' Perempuan itu kembali bertanya, 'Apakah ditemukan kesedihan-kesedihan di pengasingan ketika seseorang bersama Allah?.'"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita