بسم الله الرحمن الرحيم

Senin, 03 Maret 2014

BAGIAN KEDUA )KAUM SUFI DALAM MEMAHAMI DAN MENGIKUTI KITAB ALLAH SWT. .(II).KEKHUSUSAN DAKWAH DAN ASPEK PILIHAN

Sahl bin Abdullah berkata,"Dakwah adalah bersifat umum,sementara hidayah (petunjuk) adalah bersifat khusus." Kemudian ia memberi isyarat dengan firman Allah swt. ;

"Allah mengajak (manusia) ke Darussalam (surga),dan memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)". (Q.s. Yunus:25)

Dakwah itu untuk umum sedangkan hidayah khusus untuk mereka yang diberi kelebihan.Sebab masalah kehendak dalam hal hidayah adalah terpulang pada Kehendak-Nya.Maka orang-orang yang dipilih dan dicintainya bukanlah orang-orang yang Dia ajak.

Allah swt.telah banyak menyebutkan tentang masalah hamba-hamba yang menjadi pilihan-Nya pada beberapa tempat (ayat) dalam Kitab-Nya.Salah satunya adalah firman-Nya:

"Katakanlah,'Segala puji bagi Allah dan kesejahtraan atas hamba-hamba-Nya yang Dia pilih.Apakah Allah yang lebih baik,ataukah apa yang mereka persekutukan-Nya.'?" (Q.s. An-Naml: 59).

Dalam ayat tersebut Allah memberi isyarat dengan kedamaian dan keselamatan kepada hamba-hamba yang menjadi pilihan-Nya.Sementara Dia tidak menerangkan siapa dan bagaimana mereka?

Allah tidak saja memberi isyarat dengan itu saja.Akan tetapi lebih lanjut Dia berfirman dalam ayat lain:

"Allah memilih utusan-utusan (Nya) dari malaikat dan dari manusia;sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi maha melihat." (Q.s. Al-Hajj: 75)

Para ahli tafsir memberikan interpretasi tentang kata [waminan-nasi] (dan diantara umat manusia,) dan ayat tersebut adalah para Nabi.Andakan Allah hanya berhenti pada ayat ini saja,tentu akan ada oda orang yang mengatakan,bahwa orang-orang yang menjadi pilihan-Nya hanyalah para Nabi.Akan tetapi pada ayat lain Dia berfirman:

"Kemudiat Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami,lalu diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri,dan diantara mereka ada yang pertengahan,dan diantara mereka ada (pula) yang terdepan dalam berbuat kebaikan dengan izin Allah." (Q.s. Fathir: 32).

Maka Allah membedakan antara pilihan yang disebutkan untuk para rasul a.s.dengan pilihan yang disebutkan untuk para hamba-Nya yang mewarisi al-Kitab,dimana mereka adalah orang-orang mukmin.Kemudian lebih lanjut Allah menjelaskan tentang kesenjangan kondisi spiritual yang terjadi antara mereka dengan Allah swt.,"Maka diantara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri..." Sehingga masalah pilihan Allah ini terjadi pada dua aspek:

Pilihan dari para nabi a.s.,dimana mereka mendapatkan perlindungan,terjaga dari maksiat ('issmah),dukungan secara penuh,wahyu dan menyampaikan risalah (kerasulan).Di sisi lain adalah pilihan dari orang-orang mukmin,dimana mereka dipilih dengan mendapatkan jernihnya muamalah,baik dalam perjuangan spiritual,korelasi yang cukup erat dengan masalah hakikat dan tingkatan-tingkatan spiritual.

Kemudian Allah swt.berfirman:

"Untuk tiap-tiap umat diantara kalian,Kami berikan aturan dan jalan yang terang.Sekiranya Allah menghendaki,niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja),tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepadamu,maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan." (Q.s. Al-Ma'idah: 48)

Maka Allah memerintah untuk saling berlomba dan bersegera melakukan kebaikan secara global.Sementara itu Allah tidak menjelaskan secara rinci tentang kebaikan apa yang mereka diperintahkan untuk saling berlomba dan bergegas melakukannya.Tapi kemudian Allah merinci dan menjelaskan pada beberapa tempat,misalnya,;

"Sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa" (Q.s. Al-Baqarah: 2),

"Dan hanya kepada-Ku kalian harus bertakwa." (Q.s. Al-Baqarah: 41),

"Menjadi pelajaran (nasihat) bagi orang-orang yang bertakwa." (Q.s. Al-Baqarah: 66),

"Dan hanya kepada-Ku kalian harus takut (tunduk)". (Q.s. Al-Baqarah: 40)

"Oleh karenanya,jangan kalian takut pada mereka,tetapi takutlah kepada-Ku." (Q.s. Ali Imran: 175).

"Maka janganlah kamu,takut kepada mereka dan takutla kepada-Ku." (Q.s. Al-Baqarah: 150)

"Karena itu,ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula (pula) kepadamu." (Q.s. Al-baqarah: 152)

"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal,jika kamu benar-benar orang yang beriman." (al-Ma'idah: 23).

"Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya)." (Q.s. Al-Ma'idah: 92).

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,benar-benar akan Kami tunjukan mereka ke jalan-jalan Kami." (Q.s. Al-'Ankabut: 69),

"Dan barangsiapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri." (Q.s. An-Naml: 40)

"Allah menyukai orang-orang yang sabar." (Q.s. Ali Imran: 146),

"Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus." (Q.s. Al-Bayyinah: 5)

dan
"Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah". (Q.s. Al-Ahzab: 23).

Kemudian Allah swt.menyebutkan kaum laki-laki dan perempuan yang tunduk,kaum laki-laki dan perempuan yang jujur,yang sabar dan yang khusyu'.

Dia juga menyebutkan dalam beberapa ayat al-Qur'an tentang tobat,inabah (kembali kepada-Nya),berserah diri ridha, tunduk dan pasrah pada kehendak-Nya (qana'ah) dan tidak memilih sesuai keinginannya.

Kemudian Allah berfirman,;

"Katakanlah, 'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.'" (Q.s. An-Nisa': 77)

"Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Q.S. Ali Imran: 14)

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka." (Q.S. Al-An'am: 32)

kemudian Dia berfirman,
"Barang siapa menghendaki keuntungan diakhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barang siapa menghendaki Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagian pun diakhirat." (Q.S. Asy-Syura: 20)

Kemudian Allah menyebutkan tentang syetan,lalu Dia berfirman,;

"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu,maka anggaplah ia musuh (mu)." (Q.S. Fathir: 6). "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya,dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakan tutup atas penglihatannya?" (Q.S. Al-Jatsiyah: 23)

dan firman-Nya,
"Adapun orang yang melampaui batas,dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya". (Q.S. An-Nazi'at: 27-9).

Dan ayat-ayat lain yang sepadan dengan ayat tersebut,dimana Allah menganjurkan kepada makhluk-Nya untuk bersegera dan bersaing dalam mengamalkan dan berakhlak dengan ayat-ayat tersebut.Sementara itu masalah jujur dan ikhlas cukup banyak disebutkan.Orang-orang mukmin dalam menerima dan menanggapi ayat-ayat tersebut adalah sama,namun dalam merealisasikan dan menempuh hakikatnya sangat variatif.Akan tetapi seluruhnya tetap mendapatkan seruan yang sama.

Mereka dalam hal ini dibedakan menjadi tiga tingkatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trimakasi atas kunjungan nya
mudah mudahan taufik dan hidayah allah selalu menyertai kita